Gojek Gandeng PMI Latih Pengemudi P3K
SEMARANG – Gojek menggandeng Palang Merah Indonesia untuk memberikan pelatihan Pertolongan Pertama pada Kecelakaan (P3K) bersertifikat kepada para mitra.
Inisiatif ini dilakukan sebagai wujud partisipasi aktif Gojek menekan risiko kecelakaan lalu lintas (laka) di jalan raya.
Inisiatif ini merupakan kelanjutan dari inisiatif serupa di tahun lalu yang telah dijalankan di 6 kota yakni Jakarta, Bandung, Surabaya, Makassar, Medan, Yogyakarta dan Solo.
Head of Regional Corporate Affairs Gojek, Region Jateng DIY, Arum K. Prasodjo mengatakan, tahun 2020, Gojek menargetkan dapat melatih mitra di 20 kota operasional utama termasuk diantaranya Kota Semarang yang telah dilaksanakan pada tanggal 20 Februari 2020.
“Melalui kerja sama dengan Palang Merah Indonesia, kami merangkul para mitra, khususnya yang tergabung dalam komunitas Unit Reaksi Cepat (URC). Komunitas URC selama ini telah berinisiatif menolong sesama mitra maupun pengguna jalan lain yang membutuhkan dan kami sangat mengapresiasi hal tersebut. Untuk itu, kami berkomitmen untuk semakin memberdayakan mereka melalui pelatihan P3K yang diberikan oleh pihak yang berkompetensi,” ujarnya, Selasa (25/2/20).
Dia mengatakan, mitra driver yang tergabung dalam komunitas URC, merupakan perpanjangan tangan Gojek dalam merespon situasi darurat yang terjadi di jalan raya. Dalam aktivitas sehari-hari, komunitas URC dapat terhubung langsung dengan Unit Darurat yang dikelola oleh tim Critical Services Gojek.
Adapun pelatihan P3K yang diberikan oleh PMI berlangsung selama satu hari di Semarang diikuti oleh 38 Mitra Driver Gojek yang adalah para ketua komunitas yang selama ini aktif memantau laka para mitra di jalan raya dan berkolaborasi dengan Gojek.
“Pelatihan dan sertifikasi ini perlu dilakukan agar penanganan korban kecelakaan yang dilakukan oleh tim rescue sesuai dengan standar medis yang benar dan tepat,” imbuhnya.
Kepala Pusdiklat Palang Merah Indonesia (PMI), Dwi Hariyadi menyampaikan, kegiatan tersebut sejalan dengan komitmen PMI untuk membuat semakin banyak masyarakat yang memiliki keterampilan dalam memberikan pertolongan di saat darurat.
“Keterampilan penolong tidak boleh disepelekan, harapan kami dengan materi yang komprehensif, mitra driver sigap memberikan respon yang tepat untuk kondisi darurat di jalan raya,” pungkasnya. (ZP/06)