Jumlah Investor Pasar Modal RI Tembus 15 Juta, di Semarang Capai 159.864

0

Semarang – Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat jumlah investor pasar modal Indonesia pada akhir Januari 2025 telah mencapai tonggak penung dengan menembus angka 15 juta single investor idennficarion (SID).

Pencapaian pada awal tahun 2025 ini yang tidak lepas dari dukungan penuh Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Self Regulatory Organization (SRO) dan anak usahanya, serta sinergi dan kolaborasi berbagai pemangku kepentingan dalam melaksanakan program edukasi pasar modal yang inovatif.

Direktur Utama BEI, Iman Rachman mengatakan pasar modal dapat berperan aktif dalam pencapaian pertumbuhan ekonomi Indonesia. Potensi ini hanya dapat terwujud jika seluruh pemangku kepentingan seperi pemerintah, regulator, korporasi, dan investor, bersinergi untuk memajukan pasar modal yang lebih inklusif, transparan, dan berdaya saing global.

“Bersama-sama, kita dapat mewujudkan cita-cita besar untuk ckonomi Indonesia yang lebih kuat dan berkelanjutan,” ujar Iman.

Berdasarkan data PT Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada Kamis (30/1), jumlah investor pasar modal telah mencapai 15.161.166 SID. Jika dibandingkan bulan sebelumnya, pertumbuhan jumlah investor pasar modal sepanjang Januari 2025 sebesar 289.527 SID, atau lebih tinggi 144.639 SID dibandingkan pertumbuhan bulanan pada Januan 2024 yaitu sebesar 144.888 SID.

Pertumbuhan ini mencerminkan optimisme terhadap pasar modal Indonesia, seiring dengan meningkatnya literasi keuangan dan partisipasi masyarakat dalam investasi.

Sementara itu, Kepala Kantor Perwakilan BEI Jateng 1, Fanny Rifqi mengatakan, jumlah investor pasar modal di Kota Semarang juga terus mengalami kenaikan.

“Investor pasar modal di Kota Semarang per Desember 2024 jumlahnya sebanyak 159.864 orang, angka ini naik 10% dibandingkan jumlah di Desember 2023 sejumlah 143.791,” ujarnya.

Ia mengatakan, untuk jumlah perusahaan yang IPO di Semarang sepanjang tahun 2024 ada dua perusahaan yang bergerak dalam sektor kesehatan (rumah sakit) dan sektor perhotelan dan restoran.

Sepanjang 2024 kemarin telah berdiri Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia di Kota Semarang yaitu: Galeri Investasi BEI Fakultas Ekonomi Universitas Muhammadiyah Semarang, Galeri Investasi BEI Institut Teknologi dan Bisnis Semarang, Galeri Investasi BEI Universitas Ngudi Waluyo dan total ada 32 Galeri Investasi BEI.

Kedepannya Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia Perwakilan Jawa Tengah 1 di Semarang akan terus mengembangkan pasar modal dengan memperbanyak edukasi kepada ASN di lingkungan pemerintah daerah kabupaten dan kota, asosiasi pengusaha dan mahasiswa serta pelajar.

“Untuk mencapai hal tersebut kami bekerjasama dengan berbagai pihak seperti OJK, industri perbankan dan pemerintah daerah,” pungkasnya.***

Tinggalkan pesanan

email kami rahasiakan

Verified by MonsterInsights