Kadin Ingatkan Jangan Sampai Industri Baru Geser Produk Lokal Daerah
SEMARANG- Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Provinsi Jawa Tengah mengingatkan dengan adanya kemudahan izin pendirian industri yang ada saat ini, tidak menjadikan produk lokal daerah menghilang lantaran kalah persaingan.
Wakil Ketua Umum Bidang Investasi Kamar dagang dan Industri (Kadin) Jateng, Bernardus Arwin mengatakan, saat ini banyak tenaga kerja furniture di Jepara beralih memilih bekerja di industri karena merasa lebih terjamin.
Dikhawatirkan, beralihnya tenaga kerja tersebut akan menghilangkan tenaga ahli sehingga produksi produk-produk lokal yang selama ini telah menjadi ciri khas daerah secara berangsur akan mulai berkurang, bahkan bisa saja menghilang.
“Sekarang pandangannya kerja di pabrik lebih terjamin dari pada di furnitur. Persaingan ibarat IKM dan Industri ini ya habis, banyak tenaga ukir di Jepara pindah jadi karyawan pabrik,” kata Bernardus Arwin, Selasa, (25/7).
Dikatakan, jangan sampai kemunculan indutri ini tumpang tindih lantaran tidak sesuai dengan kebutuhan industri sendiri dan kesiapan daerah dalam menyediakan tenaga kerja maupun sarananya.
“Perlu kebijakan yang bijak dalam alokasi zonarisasi produk per daerah. Ke depan perlu masuk ke Pemprov supaya tak terjadi perebutan tidak perlu. Banyak daerah yang mines tenaga kerja yang perlu indutri baru harus dioptimalkan,” ujarnya.
Ditambahkan, selain bisa berdampak pada produk lokal, ketidaksiapan daerah dalam menyambut investasi baru juga bisa menjadikan investor kapok mananamkan modalnya, sehingga izin pendirian indutri baru harus benar sesui dengan kebutuhan yang ada.
“Jangan sampai daerah tumpang tindih, satu waktu banyak indutri tak ada persiapan, rugi kan. Wilayah lain di Provinsi Jateng masih banyak, luber-liber tenaga kerja. Dan adanya kemudahan investasi masuk, jangan sampai investor dibuat kapok. Kalau investor siap, kita juga harus siap,” pungkasnya. (ZP/05)