Penukaran ATM dengan Kartu Debit GPN Sudah 54%
SEMARANG- Kepala Grup Sistem Pembayaran PUR Layanan dan Administrasi Bank Indonesia Jawa Tengah, Noor Yudanto menyatakan penukaran kartu Anjungan Tunai Mandiri (ATM) debit dengan logo Gerbang Pembayaran Nasional (GPN) sampai saat ini sudah mencapai 54% dari total 442.000 keping yang dicetak oleh 54 bank.
“BI telah memberi persetujuan bulan April ke-98 bank untuk menerbitkan kartu yang berlogo GPN. Dari 54 bank yang mencetak 442.000 kartu berlogo GPN, 57% sudah didistribusikan oleh 41 bank,” kata Noor Yudanto, Kamis (16/8).
Dengan pencapaian tersebut, lanjutnya, BI optimis hingga 1 Januari 2022, distribusi kartu berlogo GPN bisa mencapai 100%.
“Target pemerintah sampai 1 Januari 2022 semua penduduk yang punya ATM debit semua sudah pegang yang berlogo GPN,” jelasnya.
Sementara, Kepala Kantor Perwakilan (Kpw) BI Jateng, Hamid Ponco Wibowo mengatakan, untuk mencapai target tersebut BI Jateng bersama 11 perbankan akan menggelar kampanye GPN dengan menyelenggarakan kegiatan pekan penukaran kartu berlogo GPN yang dimulai pada Minggu (19/8) dalam kegiatan car free day di Jalan Pahlawan Semarang.
“Tanggal 19 Agustus 2018 besok, masyarakat bisa menukuarkan kartu debitnya dengan yang berlogo GPN. Nanti bisa tukarkan di booth masing-masing bank. BRI ya ke BRI, sesuai bank masing-masing,” katanya, Kamis (16/8).
Ponco menjelaskan, dengan GPN, keamanan data lebih terjaga karena transaksi pembayaran di luar negeri kini akan diproses di Indonesia sendiri.
Masyarakat juga dapat menikmati biaya administrasi yang lebih murah karena seluruh proses dilakukan di dalam negeri dan bank tidak dikenakan biaya lisensi logo.
“Selain menukuarkan kartunnya pada pekan GPN ini, masyarakat juga bisa menukuarkan kartu debitnya di kantor perbankan masing-masing hingga 1 Januari 2022. Nanti akan diganti kartu debitnya dengan yang berlogo GPN,” jelasnya.
GPN diluncurkan oleh Bank Indonesia pada bulan Juli lalu. Tujuannya adalah untuk meningkatkan interkoneksi dan operasi antarbank. GPN diharapkan dapat menjadikan sistem pembayaran lebih efisien, sederhana, murah, dan juga aman. (ZP/05)