Sido Muncul Bantu Program ‘Aku Sedulurmu’ Polda Jateng Rp500 Juta
CAPTION FOTO :
SEMARANG – PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk kembali menunjukkan kepedulian bagi masyarakat terdampak pandemi COVID-19. Kali ini, giliran masyarakat di Jawa Tengah menerima sumbangan senilai Rp500 juta yang pengelolaannya diserahkan melalui Kepolisian Daerah Jawa Tengah (Polda Jateng).
Penyerahan bantuan dilakukan secara simbolis diserahkan pada Kamis (12/8/2021), oleh Direktur Utama PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, David Hidayat, kepada Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.S.T. M.K, di ruang kerja Kapolda Jawa Tengah. Turut hadir secara virtual dari Jakarta, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat.
Direktur Utama Sido Muncul, David Hidayat mengatakan, bantuan ini nantinya akan di salurkan sesuai kebutuhan masyarakat di Jawa Tengah. Dengan begitu, diharapkan bantuan dapat meringankan beban masyarakat di Jawa Tengah, khususnya dengan adanya pemberlakuan PPKM saat ini.
“Polri mempunyai banyak anggota yang selalu terjun ke masyarakat dengan berbagai program penanganan COVID-19. Dengan begitu, bantuan kami ini segera bisa cepat sampai ke masyarakat,” katanya.
Senada, Direktur PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk, Irwan Hidayat Hidayat berharap, sumbangandari Sido Muncul ini bisa membantu masyarakat Jateng yang terdampak ekonominya karena pandemi. Pihaknya juga berterima kasih kepada Kapolda Jawa Tengah dan seluruh jajarannya yang bersedia menyalurkan bantuan dari Sido Muncul.
“Marilah kita satukan hati, melaksanakan prokes, menaati aturan pemerintah dan berdoa, memohon belas kasih Tuhan, agar pandemi ini segera berlalu, God bless Indonesia,” ujar Irwan.
Sebelumnya, Sido Muncul juga telah memberikan bantuan beras untuk masyarakat Sumatera Selatan sebesar Rp500 juta melalui Polda Sumatera Selatan, pada 6 Agustus 2021 yang lalu.
Sejak diberlakukannya Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) darurat, pada 23 Juli 2021, Sido Muncul telah memberikan bantuan sebesar Rp2 Miliar untuk masyarakat terdampak pandemi bersama para pengusaha Peduli NKRI. Namun dengan diperpanjangnya PPKM, Sido Muncul yang semula menganggarkan dananya sebesar Rp2 Miliar, menambah anggarannya menjadi Rp4,5 Miliar.
Kapolda Jawa Tengah, Irjen. Pol. Drs. Ahmad Luthfi, S.H., S.S.T. M.K mengapresiasi bantuan Sido Muncul sebagai wujud kepedulian pengusaha bagi masyarakat di Jawa Tengah. Selain itu, Kapolda juga menyatakan Terima kasihnya atas kepercayaan yang diberikan melalui institusinya untuk menyalurkan bantuan kepada masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
“Polda Jateng memiliki program Aku Sedulurmu’ yang menyasar anak-anak yatim piatu yang ditinggalkan orang tuanya dikarenakan COVID-19. Ada 333 anak tanpa bapak dan ibu yang secara mendadak meninggal karena COVID-19,” jelasnya.
Ditambahkan, pada program ‘Aku Sedulurmu’ ini diberikan jaminan pendidikan bagi anak-anak nya hingga kelak sampai ke jenjang SMA. Dari 333 anak ini, masing-masing 154 anak saat ini masih pada jenjang Sekolah Dasar (SD), 90 anak Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan 89 anak masih mengenyam pendidikan di jenjang Sekolah Menengah Atas (SMA).
“Untuk teknis penyaluran bantuan, nantinya dana akan dimasukkan ke Bank BPD Jateng, dimana jika anak tersebut telah memiliki orang tua asuh bisa mengambilkannya untuk urusan pendidikan mereka selama setahun, bisa untuk masalah seragam, les, dan lain-lain,” imbuhnya.
Adapun bagi anak yang belum memiliki orang tua asuh, lanjutnya, maka Kapolres di masing-masing daerah akan mengambil alih untuk menjadi orang tua asuh. Dengan demikian, pengelolaan biaya pendidikan akan dilakukan oleh Kapoles untuk masa depan anak-anak yatim piatu terdampak COVID-19 ini.
“Terimakasih kepada Sido Muncul, Pak Irwan, Pak David dan jajarannya, semoga bantuan ini bisa membantu anak-anak yang membutuhkan ini,” ujarnya.
Sementara, ke depan Polda Jateng akan menjadikan program ini sebagai gerakan yang luar biasa. Polda juga sudah koordinasi dengan Dinas Sosial dan yayasan – yayasan perlindungan anak untuk ikut terlibat, seperti pendampingan dan konseling, sehingga masa depan anak ini tidak merasa kehilangan.
“Yang paling pokok adalah masa depan anak-anak. Program ini menjadi pengabdian kepada masyarakat, bangsa dan negara,” tandas Kapolda. (zav)