Dari Salatiga, Wapres dan Wagub Serukan Penguatan Toleransi Beragama

SALATIGA – Pesan toleransi menggema dari perayaan Natal tahun 2025 di Salatiga, kota paling toleran di Indonesia. Didampingi wagub Jateng Taj Yasin Maimoen, Wapres Gibran Rakabuming Raka pun secara khusus hadir dalam misa yang dimulai sejak fajar di lapangan terbuka Simpanglima itu.
Ansyel Wulantika Anthe (23), remaja asal Provinsi Maluku Utara (Malut) baru pertama kali merasakan perayaan natal bersama di Lapangan Pancasila Kota Salatiga, Kamis, 25 Desember 2025.
Sejak fajar, dia dan salah satu rekannya Ester Putri Margareth Kanalebe asal Nusa Tenggara Timur (NTT) menyempatkan diri untuk mengikuti Misa Natal. Mereka menjadi bagian dari ribuan orang yang datang untuk beribadah bersama di area lapangan terbuka itu.
“Lagi kuliah, kebetulan tahun ini sudah selesai. Cuman memang enggak pulang aja. Ini pertama kali ya (ikut) Natal bersama di Salatiga,” kata Ansyel.
Di sela-sela menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga, momen itu menjadi berharga. Kebersamaan perayaan, mengobati rasa rindu bersama keluarga di kampung halamannya.
“Tentunya sangat berkesan sekali bisa berada di sini. Walaupun jauh dari keluarga tapi masih ada momen eh bersama teman-teman. Jadi tidak terlalu merasakan sedih ketika Natal ini,” kata dia.
Lebih lanjut, dalam menjalani kehidupan beberapa tahun terakhir di Kota Salatiga, Ansyel merasakan toleransi umat beragama di salah satu kota di Jawa Tengah ini. Terlebih pada 2024, kota ini dinobatkan menjadi kota paling toleran oleh Setara Institute. Penilaiannya dituangkan dalam laporan Indeks Kota Toleran (IKT) 2024 yang dirilis pada Mei 2025.
“Saya merasa bahwa memang betul toleransinya cukup tinggi. Karena di lingkungan kami, apalagi di kampus kami juga sangat beragam etnisnya, agamanya,” kata dia.
Hal yang sama dikatakan Supardi (73), salah satu warga Kota Salatiga yang turut mengikuti ibadah pada pagi itu. Menurutnya kegiatan seperti ini sudah lama dilaksanakan, didukung kebersamaan dan toleransi antar umat beragama.
“Umat Kristiani dan Katolik ikut semua di sini. Ada juga yang datang dari luar kota untuk bisa merasakan ibadah bersama di Salatiga ini,” kata dia yang juga sedang mengantarkan dua cucunya itu.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin Maimoen (Gus Yasin), mewakili gubernur Jateng Ahmad Luthfi, mengatakan, setiap insan harus memunculkan sikap saling menghormati antar umat beragama. Dalam hal ini, dicontohkan kebersamaan masyarakat Kota Salatiga yang memiliki nilai-nilai toleransi yang baik.
“kita saling menghormati, kita saling mendukung, menjaga, dan salah satunya ada di kota Salatiga yang saat ini menjadi kota paling toleran se-Indonesia,” katanya.
Diakui Taj Yasin, budaya kebersamaan masyarakat Kota Salatiga dilirik oleh daerah-daerah lain. Mereka ingin belajar langsung tentang hal ini di Kota Salatiga.
Wakil Presiden RI, Gibran Rakabuming Raka, yang hadir di acara Misa mengucapkan selamat, Kota Salatiga menjadi kota paling toleran di Indonesia. Jawa Tengah juga ada kota paling toleran lain, seperti di Magelang, dan Semarang.
“Jadi tolong toleransi untuk semua. Untuk semua pemuka agama, para Pendeta, Romo yang ada di sini, toleransinya terus dijaga,” katanya.
Pada kesempatan itu, juga dibagikan setidaknya 2.000 kado natal untuk anak-anak yang berada di lokasi kegiatan Natal bersama.
Gibran juga menyampaikan, pada momen natal ini untuk bersama-sama mendoakan saudara yang sedang menghadapi bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat.*
