DPR Dorong Penyaluran CSR BUMN Lebih Optimal Sentuh Masyarakat Luas
SEMARANG- Anggota Komisi VI DPR RI, Juliari Peter Batubara mendorong penyaluran dana program tanggung jawab sosial perusahaan (corporate social responsibility/CSR) BUMN lebih optimal menyentuh masyarakat luas.
Juliari mengatakan, sebagai perusahaan milik negara, kehadiran BUMN harus benar-benar bisa dirasakan masyarakat luas.
“Kami saat rapat dengan BUMN selalu menyampaikan sebagai badan usaha milik negara, kontribusi BUMN ke nagara dan rakyat harus jelas. Jangan mencari untung semata, namun tidak bisa dinikmati masyarakat. Kami sampaikan CSR itu harus bisa meringankan kehidupan masyarakat sekitar lebih baik,” kata Juliari dalam tinjauan pembangunan bak tandon di RT 08 RW 02, Kelurahan Pleburan, Kecamatan Semarang Selatan, atas bantuan CSR PT Pegadaian, Senin (4/2).
Dikatakan, pihaknya yang berada di Komisi VI akan secara penuh memperjuangkan aspirasi masyarakat yang membutuhkan bantuan CSR BUMN terkait. Dengan begitu kebutuhan masyarakat dan penyaluran CSR BUMN dapat optimal.
Sementara dalam tinjauan tersebut, Ia berharap agar pembangunan bak tandon itu bisa bermanfaat dan dijaga dengan baik. Apa yang dibutuhkan masyarakat tersebut, lanjutnya menjadi contoh kebutuhan yang harus dipenuhi masyarakat sehingga harus diperjuangkan.
“Tentu keberadaan bak tandon itu sudah dipertimbangkan masyarakat kegunaan dan terbaiknya, mudah-mudahan bermanfaat, bisa mambantu,” ujarnya.
Ketua RW 02, Hadi Handayani menyambut baik bantuan dana CSR BUMN tersebut. Pihaknya bersama warga sangat berterimakasih atas bantuan yang diberikan. Dengan begitu penyaluran air ke rumah warga akan lebih lancar.
“Kami semua warga RW 02 menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan yang telah kita terima, ini sangat bermanfaat bagi kami di wilayah RW 02 untuk mencukupi kebutuhan air masyarakat,” ucapnya.
Adapun bak tandon tersebut dipakai untuk menampung air yang bersumber dari sendang Sukolilo yang berada di bawahnya. Saat ini, air dari bak tandon telah digunakan untuk mengalirkan air ke lebih dari 80 rumah tangga, yang digunakan untuk kebutuhan sehari-hari. (ZP/05)