DPRD Jateng Dorong Guru Tingkatkan Profesionalitas dan Terbuka dengan Perkembangan Zaman
SEMARANG- Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Tengah mendorong para guru agar meningkatkan profesionalitas serta terbuka dengan perkembangan zaman, mengingat tantangan guru begitu berat.
Ketua DPRD Jateng, Rukma Setyabudi mengatakan, tantangan pendidik saat ini cukup berat karena dituntut menyesuaikan perkembangan zaman.
“Karena, di era sekarang ini tidak bisa dibatasi sehingga guru dituntut lebih profesional dan mengikuti perkembangan zaman,” kata Rukma dalam kegiatan Dialog bersama Parlemen Jateng yang mengambil tema “Tantangan Pendidik di Era Milenial” di Lobi Hotel Gets, Jalan MT. Haryono, Kota Semarang, Selasa (27/11).
Legislator PDI Perjuangan itu menambahkan, peran media sosial sangat besar, yang mampu mempengaruhi anak didik. Untuk itu, pendidik harus mampu memahami persoalan yang ada di media sosial agar dapat memilah pantas atau tidak bagi anak didiknya.
“Dunia digital itu sangat kompleks sehingga dibutuhkan kemampuan untuk memahami konten yang ada di media sosial. Dengan begitu, para pendidik tetap menanamkan budi pekerti di tengah derasnya iklim milenial saat ini,” jelasnya.
Dia juga menyinggung mengenai kesejahteraan tenaga pendidik yang tidak seimbang dengan pengabdiannya. Menurutnya, sudah semestinya pemerintah memperhatikan persoalan tersebut.
“Oleh karena itu, kesejahteraan guru tidak tetap (GTT) akan ditingkatkan sesuai dengan UMK di masing-masing daerah. Kalau kesejahteraan terangkat, maka semangat mengajar juga akan tumbuh sehingga semakin profesional,” terangnya.
Wakil Sekretaris PGRI Jateng Maryanto menambahkan, sampai sekarang diakuinya masih ada guru yang memang belum profesional secara formal. Dengan era sekarang, kata dia sudah seharusnya ada peningkatan kualitas guru, tidak hanya di tingkat provinsi tapi juga kabupaten maupun kota.
“Di Jateng itu sudah banyak upaya peningkatan kualitas guru menjadi lebih profesional. Untuk itu, guru-guru harus terus dibekali agar dapat memberikan pembelajaran yang berkualitas pula,” ucap Maryanto. (ZP/05)