Harga Elektronik Diprediksi Naik 8-12%
SEMARANG – Melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar yang saat ini berada di atas Rp14 ribu per Dollar nya, akan berpengaruh terhadap harga elektronik di Indonesia.
Kalangan pebisnis elektronik memperkirakan, akibat melemahnya nilai tukar rupiah terhadap dollar bisa membuat kenaikan harga elektronik dalam negeri 8-12 %.
Praktisi bisnis ritel elektronik yang juga Managing Director Superstore Global Elektronik, Gouw Andy Siswanto mengatakan, meskipun saat ini produk elektronik sudah banyak yang diproduksi di Indonesia, namun masih banyak komponen bahan baku yang berasa dari Impor.
Oleh karena itu, dengan kondisi melemahnya rupiah bahan baku akan mengalami kenaikan harga. “Karena manufaktur dalam negeri bahan bakunya masih tergantung impor sampai 70 %, apabila rupiah semakin lemah kenaikan harga sudah tidak terbendung lagi,” katanya saat membuka pameran HomeTech 2018 ke-39 di halaman global elektronik Jalan Pandanaran, Rabu (23/5).
Meski demikian lanjut dia, saat ini produsen perangkat elektronik belum menaikan harga jual merek.”Kami bekerjasama dengan pihak produsen supaya tidak menaikan harga, tapi tidak tahu nanti setelah lebaran, kalau dollar masih tinggi sudah pasti naik,” ujarnya.
Oleh karena itu lanjut dia, saat ini adalah saat yang tepat untuk berbelanja perangkat elektronik. Selain karena belum ada kenaikan harga, juga banyak mendapatkan kemudahan pembiyaan.
Bahkan kata dia, selama pameran Hometech pihaknya juga memberikan diskon besar. selain itu ujuga digandeng 7 perusahaan Multifinance.
“Beberapa finace juga memberikan kemudahan seperti spektra cuku pembayara Rp100 ribu sudah bisa bawa pulang perangkat elektronik dan bayar angsurannya dua bulan ke depan,” imbuhnya.(zp/01)