Jelang Lebaran, Pemerintah Awasi Harga Pangan Lebih Ketat
SEMARANG- Mengantisipasi kenaikan sejumlah harga bahan pangan saat Ramadhan dan lebaran di Jawa Tengah (Jateng), Pemerintah Provinsi Jateng dalam hal ini Disperindag Jateng akan memperketat pengawasan dan pemantauan harga bahan pangan di pasaran.
Kabid Perdagangan Dalam Negeri Dinperindag Jateng, M Santoso mengatakan, jika dalam pengawasan dan pantauan harga ditemukan kenaikan yang tidak wajar. Pihaknya akan segera mengeluarkan kebijakan untuk menekan harga.
“Kalau ada kenaikan harga pangan, kita akan langsung perbanyak suplay baik dari Bulog, distributor-ditributor utama, maupun dari stekholder terkait,” kata M Santoso, Senin (28/5).
Dijelaskan, baik dari pemerintah pusat, provinsi hingga kabupaten dan kota, kesemuanya telah terintegrasi untuk menjaga harga pangan pada Ramadhan tahun ini agar tetab stabil.
“Dari pusat, provinsi, kabupaten, kota, hingga daerah, kita ada tim yang terkait penetrasi harga pasar. Tujuannya tim ini supaya pasokan tetap terjaga, harga wajar, dan inflasi terjaga,” ujarnya.
Dikatakan, hingga hari ini, harga beberapa bahan pangan cenderung mengalami penurunan.
“Dari pantauan kami, hingga hari ini yang mengalami kenaikan 5 persen hanya cabe rawit merah. Malah bahan pangan seperti beras dan gula mengalami penurunan harga. Kemarin yang sempat tinggi itu kan beras. Tapi saat ini turun. Bahkan saat kita tinjauan ada yang Rp 9 ribu per kilogramnya,” ucapnya.
Melihat hal tersebut, ia optimis, terkait pemenuhan kebutuhan bahan pokok untuk Ramadhan di tahun 2018, akan lebih baik daripada bulan Ramadhan tahun 2017.
“Kami optimis di Ramadhan dan Lebaran tahun ini (harga pangan) akan lebih baik dari pada tahun 2017 kemarin,” pungkasnya. (ZP/05)