JNE Salurkan Bantuan Air Bersih di Jateng-DIY karena Kemarau Panjang
SEMARANG- Musim kemarau panjang yang melanda beberapa wilayah di Jawa Tengah dan Yogyakarta membuat warga kesulitan mendapatkan pasokan air bersih. Di pelosok pedesaan banyak warga harus menempuh belasan kilometer untuk mendapatkan pasokan dari sumber air yang tersisa di desa masing-masing.
Hal ini menggerakkan JNE khususnya di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta untuk meringankan beban warga masyarakat yang berada di daerah kekeringan. Sejak bulan September, JNE mengadakan bakti sosial
sumbangan air bersih di beberapa wilayah Jateng-DIY.
Tahap pertama dilaksanakan oleh JNE Semarang dan JNE Purwodadi yang dilaksanakan pada Minggu (9/9) lalu, bantuan droping air bersih dilakukan di Grobogan sebuah Kabupaten di Timur Semarang. Sebanyak 10 tangki air disalurkan ke Dusun Ngasem, Kelurahan Monggot, Kecamatan Gundih, Kabupaten Grobogan.
Droping air selanjutnya dilakukan oleh JNE Sragen pada Minggu 16/9 di Kabupaten Sragen. Pada bantuan tahap kedua ini air bersih disalurkan di dua kecamatan yaitu Kecamatan Tangen dan Jenar.
Marsudi, Head Regional Jateng-DIY, dalam sambutannya pada acara penyerahan bantuan di salah satu lokasi yang membutuhkan droping air, yaitu Dusun Tungu, Kelurahan Girimulyo, Kecamatan Panggang, Kebupaten Gunungkidul, menyampaikan, “Hari ini Kamis 4/10, Saya mendampingi JNE Yogyakarta melanjutkan program bantuan air bersih yang diharapkan dapat meringankan beban warga Dusun Tungu yang biasanya harus mengeluarkan biaya Rp. 150.000-185.000 untuk satu tangki air bersih demi terpenuhinya keperluan sehari-hari. Begitu juga dengan masyarakat di daerah lainnya di Jateng – DIY yang
terdampak kekeringan,”
Adi Subagyo, Branch Manager JNE Yogyakarta, menyerahkan secara simbolis bantuan sebanyak 50 tangki air bersih yang selanjutnya akan didistribusikan untuk 10 RT di Dusun Tungu beserta paket sembako bagi warga miskin . Adi juga mengajak warga Tungu serta karyawan dan karyawati JNE untuk mensyukuri keadaan meskipun sedang dilanda kesulitan, mengingat duka yang lebih mendalam dirasakan korban bencana alam di Lombok dan Palu.
Suprihatin, Kepala Dusun Tungu menyebutkan bahwa di Pedukuhan Tungu terdapat 226 Kepala Keluarga dan 121 diantaranya tergolong warga miskin. Maka dari itu pihaknya sangat berterimakasih karena JNE memberikan kepedulian pada warga dusun Tungu yang sudah mengalami kekeringan sejak April lalu.
Slogan “connecting happiness” bagi JNE mewakili seluruh aspek kehidupan bermasyarakat. Seiring pertambahan usianya, menginjak usia yang ke 28 di tahun ini, JNE selalu berupaya untuk berperan aktif, tidak hanya sebagai perusahaan logistik namun juga perusahaan yang memberi manfaat lebih bagi masyarakat sekitarnya. JNE ingin selalu hadir dan terlibat dalam memberikan dukungan untuk seluruh
kegiatan masyarakat, sehingga dapat mendorong perekonomian maupun kesejahteraan secara langsung. (ZP/05)