Jonan Pastikan Kapasitas Pembangkit Bertambah 5000-6000 MW Per Tahun
UNGARAN- Pemerintah memastikan pasokan listrik dari proyek pembangkit listrik 35.000 megawatt (MW) hingga akhir tahun ini akan bertambah sekitar 5.000 MW. Sementara itu, ditargetkan beberapa tahun ke depan, penambahan pembangkit yang siap beroperasi per tahunnya sekitar 5.000 hingga 6.000 MW.
Hal itu disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan, saat melakukan kunjungan kerja ke PLN Area Pengatur Beban (APB) area Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) yang berada di Ungaran, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah.
“Estimasi dari proyek pembangkit listrik 35.000 MW itu sampai akhir tahun ini kira-kira sudah 4.000-5000 MW yang sudah siap beroperasi, sehingga sampai 2019 mungkin sudah jalan 10-12 ribu MW,” kata Jonan, Rabu (18/4).
Dijelaskan, tiap tahun diperkirakan pasokan listrik akan bertambah sekitar 5.000-6000 MW sampai tahun 2024-2025. Untuk memperlancar distribusi listrik di Jateng, PLN juga berencana membangun intechange atau simpang susun di Ungaran, namun tantangan paling tinggi yang dihadapi dalam pembangunannya adalah persoalan lahan.
“Dari penjelasan rekan-rekan di PLN, itu interchange sebenarnya dibutuhkan, memang tidak bisa tidak. Artinya, harus ada supaya distribusi listrik untuk Jateng menjadi lebih baik,” ujarnya.
Terkait persoalan lahan, ia meminta ada dialog yang baik agar tidak ada yang saling dirugikan, termasuk pemilik lahan yang dilewati proyek itu, baik pribadi, perusahaan, dan sebagainya.
Direktur Regional PLN Regional Jawa Bagian Tengah, Amir Rosyidin menambahkan, saat ini pembangkit listrik berkekuatan 1.300 MW sudah beroperasi, sementara 32.000 MW yang sudah menandatangani kontrak.
“Jadi, tinggal 3.000 MW lagi. Ini kebanyakan yang sifatnya gas, jadi diakhirkan. Dari 32 ribu MW yang sudah kontrak, 18 ribu MW-nya sedang proses kontruksi,” pungkasnya. (ZP/05)