Kebun Raya Perkuat Riset dan Konservasi Keanekaragaman Tumbuhan Indonesia
JAKARTA (17/5/2021) – Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Laksana Tri Handoko mengatakan prioritas BRIN adalah refocusing pada bidang digital, serta green and blue economy yang berbasis pada sumber daya dan keanekaragaman lokal, termasuk biodiversitas, seni, dan budaya. Handoko menyebutkan, biodiversity akan menjadi flagship yang penting dan strategis. Berkenaan dengan itu penelitian di bidang konservasi tumbuhan harus terus menerus ditingkatkan kualitasnya. “Kebun Raya lestari, Indonesia maju,” tegasnya.
Kepala Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya R. Hendrian mengatakan, pandemi telah mengakibatkan terjadinya perubahan pada banyak aspek operasionalisasi kebun raya di berbagai belahan dunia. Melalui webinar ini diharapkan dapat diperoleh pembelajaran yang berharga, dari berbagai kasus di kebun raya – kebun raya di dunia. Hendrian juga menegaskan bahwa fungsi riset dan konservasi yang diemban oleh kebun raya harus terus diperkuat.
Pembicara dalam webinar tersebut berasal dari Botanic Gardens Conservation International (BGCI), International Union for Conservation of Nature (IUCN), Singapore Botanic Garden – Singapore, Kew Botanic Garden – UK, Bali Botanic Garden, dan Bogor Botanic Garden.
Selanjutnya, pada tanggal 20 Mei dilaksanakan peluncuran “Manajemen Koleksi Kebun Raya Indonesia”. Seluruh rangkaian peringatan hari jadi Kebun Raya Bogor ke 204 ditutup dengan penandatanganan simbolik (secara virtual) dokumen perpanjangan Nota Kesepahaman kerjasama riset antara Pusat Penelitian Konservasi Tumbuhan dan Kebun Raya, Pusat Penelitian Biologi – LIPI dan Royal Botanic Gardens Kew, UK tahun 2021-2026 tentang “Researching and Conserving the Plant Diversity in Indonesia” pada tanggal 21 Mei 2021. (dan)