Pengembang Rumah Subsidi Galau Tunggu Keputusan Harga dari Pemerintah
SEMARANG – Pengembang rumah subsidi di Jawa Tengah masih galau memasarkan huniannya tahun ini. Pasalnya, pemerintah belum juga memutuskan harga standar penjualan rumah subsidi tersebut.
Ketua DPD REI Jateng, MR Prijanto mengatakan, belum diputuskannya harga rumah untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR) membuat pengembang bingung menjual rumah, padahal harga tanah dan pendukung lainnya sudah naik.
Menurutnya, kenaikan harga rumah subsidi tersebut sudah harus dilakukan pada Januari atau Februari 2019, namun hingga April ini belum diputuskan juga.
“Kalau harga rumah MBR masih sama dengan tahun lalu tentu mengurangi margin, harga tanah sudah naik, namun harga rumah belum naik. Bahan material, tenaga kerja juga naik ini membuat agak merepotkan,” kata MR Prijanto, Kamis (4/4/19).
Adapun saat ini kata dia, harga rumah MBR masih dipatok Rp 130 jutaan. Untuk kenaikan diperkirakan akan mencapai Rp 140 jutaan per unit. Kenaikan tersebut lebih besar dari tahun-tahun sebelumnya atau lebih dari 5%.
“Keputusan harga rumah MBR sangat diharapkan masyarakat maupun developer. Mudah-mudahan di bulan April bisa segera diputuskan,” jelasnya.
Meski demikian, belum diputuskan harga rumah subsidi menjadi kesempatan bagi pengembang yang masih memiliki stok lama untuk segera dijual.
Dikatakan, Kota Semarang saat ini sudah tidak ada lagi rumah MBR. Sedangkan di Jateng rumah MBR terdapat cukup banyak di Banyumas, Solo Raya, Kendal, Jepara, dan Boyolali.
“Jepara sudah banyak pabrik-pabrik ke sana. Teman-teman pengembang akan bangun ribuan di Jepara dan di Boyolali juga banyak,” tandasnya. (ZP/05)