Sepekan Ramadhan, Telur Ayam dan Daging Ayam di Jateng Alami Fluktuasi Harga
SEMARANG- Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jawa Tengah mengatakan, selama sepekan Ramadhan komoditas telur ayam dan daging ayam terus mengalami fluktuasi harga.
Menurut Kepala Disperindag Jawa Tengah, Arief Sambodo, untuk telur ayam, saat ini bergerak pada angka Rp 22.500 per kilogram, sedangkan daging ayam berada pada harga Rp 35 ribu per kilogram.
Ia menjelaskan, untuk meredam gejolak harga, Kementerian Perdagangan (Kemendag) sudah mengeluarkan Permendag Nomor 58 Tahun 2018 tentang Penetapan Harga Acuan Pembelian di Petani dan Harga Acuan Penjualan di Konsumen.
“Tujuannya, biar ada batas atas dan bawah untuk komoditas telur ayam dan daging ayam ras,” kata Arief, Kamis (24/5).
Ia menambahkan, untuk menekan harga, pihaknya juga akan mengajak beberapa distributor besar untuk ikut mendistribusikan telur ayam dan daging ayam ke pasaran.
“Kita akan undang para integrator seizin kementerian untuk membanjiri produk telur dan daging ayam. Dua integrator utama itu adalah PT Cheron dan PT Japfa diundang untuk membanjiri pasar. Karena, telur dan daging ayam ini kan tidak subsidi berbeda dengan beras, minyak goreng maupun gula pasir. Sehingga, yang diundang adalah para distributor,” tegas Arief.
Melalui kebijakan tersebut, ia berharap harga telur ayam dan daging ayam ras bisa kembali stabil dan terjangkau masyarakat hingga menjelang Lebaran 1439 Hijriyah.
Ia melanjutkan, gejolak harga telur dan daging ayam selama ini tidak pernah dikontrol. Bahkan, ia sangat menyayangkan jajaran pegawainya sengaja melepas pantauan harga dua jenis komoditas itu selama dua tahun belakangan ini.
Menurutnya, luputnya pantauan harga telur dan daging ayam karena hal itu bukan masuk kategori barang bersubsidi. Sehingga, baik pemerintah pusat maupun daerah tidak mempunyai kontrol terhadap harga telur ayam dan daging ayam ras. (ZP/05)