Transaksi Festival Ekonomi Syariah Semarang Capai Rp 5 Miliar
SEMARANG- Bank Indonesia (BI) mencatat transaksi yang terjadi pada kegiatan Festival Ekonomi Syariah (FESyar) regional Jawa yang dilaksanakan di Semarang pada 2 hingga 4 Mei 2018, berhasil mencapai angka Rp 5 miliar.
Kepala Bank Indonesia Jawa Tengah, Hamid Ponco Wibowo mengatakan, dalam pelaksanaan FESyar tercatat dihadiri sebanyak 5.129 pengunjung, dan pada kegiatan Sharia Fair terdapat nilai transaksi sebesar Rp 106 juta dan ada komitmen transaksi pemesanan barang sebesar Rp 659 juta.
“Sedangkan dari kegiatan business matching terdapat 6 pesantren, 1 panti asuhan, 1 Rumah sakit dan 2 UMKM yang berhasil mendapatkan komitmen kerjasama senilai Rp 4.2 miliar dari perbankan syariah, BUMN, Komunitas Eksportir Muda Indonesia (KEMI), dan PNM. Dan Untuk kegiatan business linkage berhasil menjaring komitmen dari BAZNAS, BI, Asbisindo sebesar Rp 318 juta,” kata Hamid Ponco Wibowo, dalam penutupan FESyar di Ball Room Hotel Gumaya, Jumat (4/5).
Dijelaskan, melalui kegiatan FESyar, BI terus mendorong perkembangan ekonomi syariah dengan mempertemukan para pelaku usaha baik dari pesantren dan indutri halal agar bisa secara langsung mengenalkan produknya kepada para calon investor.
“Kita membantu menghubungkan antara pesantren dan industri halal pada buyer atau pembeli. Jadi melalui kegiatan ini UMKM bisa memberikan paparan produknya dan ini disambut baik oleh investor, sehingga investor yang sudah tahu tersebut salama kegiatan ada transaksi Rp 5 miliar lebih,” ujarnya.
Ia menambahkan, khusus untuk industri makanan dan minuman, BI juga membantu para pelaku usaha tersebut dengan menghadirkan kegiatan edukasi terkait prosedur pengajuan sertifiaksi halal yang menghadirkan langsung dari kementerian agama.
“Kita membantu dan memfasilitasi pelaku usaha melalui kegiatan pemberian materi dari Kemenag terkait sejauh mana sarat atau proses pengajuan sertifikasi halal,” ucapnya.
Ia pun berharap, dengan kegiatan yang sudah terselenggara tersebut bisa mendorong dan berkontribusi nyata terhadap kemajuan ekonomi baik regional maupun secara nasional. (ZP/05)