Mantapkan Dominasi Inverter, LG Hadirkan Solusi Pendingin Ruang Hunian Luas dan SOHO
JAKARTA- PT. LG Electronics Indonesia (LG) tampak semakin agresif memantapkan dominasinya di pasar AC inverter untuk hunian di Indonesia. Menjadi
pemimpin dengan 58.8% pangsa pasar, pabrikan asal Korea Selatan tersebut siap
memperluas cakupan pasar dengan memperkenalkan AC inverter yang menjadi solusi bagi hunian besar dan Small Office Home Office (SOHO).
“Kehadiran produk ini bakal menjadikan LG sebagai solusi lengkap bagi AC hemat listrik yang menjangkau berbagai kebutuhan,” ujar Pramu Baskoro, Air Solution Channel Team Leader LG Electronics Indonesia. Termasuk dalam kategori Single Commercial Air, Conditioning lebih lanjut ia menyatakan, LG menyatakan, AC inverter ini hadir dalam pilihan kapasitas pendinginan hingga 5PK.
Tercatat sebagai pemimpin pasar AC inverter bagi peruntukan rumah tangga di
Indonesia, langkah serupa LG pada pasar ini dimulai pada kisaran dua tahun lalu.
Bahkan khusus kategori AC peruntukan bagi rumah tangga, LG melengkapi seluruh
varian terbarunya dengan teknologi hemat listrik ini. Selain AC rumah, teknologi inverter juga diterapkan LG bagi AC untuk kebutuhan bangunan gedung dengan
teknologi Inverter V.
Sementara lini produk terbarunya ini, Single Commercial Air Conditioning, dimaksudkan hadir menjadi solusi ceruk kebutuhan diantara AC rumah yang memiliki varian kapasitas pendinginan kecil dan AC berkapasitas pendinginan besar untuk kebutuhan gedung. Dengan varian kapasitas pendinginan besar, 4PK dan 5PK, AC ini tetap mengandalkan satu unit indoor dan satu unit outdoor. Hal inilah yang membuat keberadaannya dikatakan menjadi solusi tepat bagi hunian luas hingga ruang usaha pada kategori Small Office Home Office.
Dikatakan demikian karena sebagian besar kedua jenis kebutuhan tersebut saat ini
masih mengandalkan pada penggunaan AC bagi peruntukan rumah. Dengan kapasitas pendinginan lebih kecil, pada pengaplikasiannya menyebabkan kebutuhan beberapa unit AC untuk mendinginkan ruangan yang lebih luas. Hal ini menimbulkan kesulitan terkait dengan instalasi.
Banyaknya unit AC yang digunakan membuat pengguna harus menyiapkan beberapa instalasi pipa refrigerant antara unit indoor dan outdoor. Disisi lain, keadaan ini juga menimbulkan kesulitan mengenai tata letak unit baik indoor maupun outdoor karena kebutuhan luas ruang peletakan. “Dengan jumlah keseluruhan perangkat yang sama
namun memiliki kapasitas pendinginan besar, menciptakan solusi tepat untuk
kemudahan instalasi serta menjaga estetika ruangan,” ujarnya.
Terkait dengan estetika ruang ini pula, LG dikatakannya memiliki dua terapan desain
untuk produk Single Commercial Air Conditioning terbarunya ini. Desain cassette yang berbentuk persegi dengan empat arah keluaran udara yang peletakkannya menempel pada langit-langit bangunan, tersedia dalam kapasitas pendinginan 4Pk. Pilihan lainnya ada pada model floor standing yang berkekuatan 5PK. Berbentuk persegi memanjang vertikal, sesuai namanya, model ini peletakannya berdiri di lantai bangunan.
Lebih dalam mengenai keunggulannya, hasil inovasi LG berbasis teknologi inverter
yang hemat listrik pada produk Single Commercial Air Conditioning terbaru
membuatnya memiliki tiga keunggulan utama. Tak hanya hemat energi, namun juga menjaga kenyamanan penggunaan dan ketahanan pakai produk.
Penerapan desain khusus pada outdoor fan dan kompresor membuatnya mampu
beroperasi dengan konsumsi listrik 40% lebih rendah dibanding produk konvensional. Meskipun lebih hemat listrik, inovasi LG membuatnya mampu menyingkat waktu yang dibutuhkan untuk mendinginkan ruangan hingga 30%. Selain mendukung kedua hal ini, LG juga membungkusnya dengan tingkat ketahanan pengoperasian yang tinggi. Produk ini dapat tetap beroperasi secara optimal pada suhu sekitar- 5°c hingga 46°c.
Hadir sebagai alternatif baru, LG menyadari pentingnya membangun komunikasi dengan masyarakat dan jaringan penjualannya. Komitmen LG pada teknologi hemat listrik inverter yang menyentuh hampir seluruh lini perangkat elektronik rumah tangganya dan kekuatan merek LG di Indonesia, dikatakan menjadi modal kuatnya.
Di sisi lain, meskipun produk ini telah meraih 4 bintang Energy Efficiency Ratio (EER), LG menyatakan tetap melakukan langkah meningkatkan kepercayaan masyarakat terkait dengan klaim hemat listrik ini. Sebagai informasi, dengan skala satu hingga empat yang menggambarkan semakin baiknya tingkat hemat energi, informasi tingkat EER diwajibkan pemerintah untuk tiap jajaran produk pendingin ruangan.
Pentingnya langkah ini menurutnya terkait dengan investasi yang diperlukan
konsumen untuk pembelian roduk inverter, minimnya kesadaran masyarakat akan
pentingnya hemat energy serta masyarakat masih harus berhadapan pula dengan tambahanklaim pemasaran pada produk dengan tingkat EER yang sama. Hal inilah yang menurut LG masih menjadi hambatan masyarakat dalam beralih ke teknologi inverter meskipun telah terbukti lebih hemat listrik.
Sebagai langkah nyata, LG menurutnya bakal menggandeng lembaga independen di Indonesia untuk melakukan pengujian khusus mengenai tingkat penghematan listrik pada produk Single Commercial Air Conditioning terbarunya ini. Independensi pihak ketiga ini
“Kepercayaan masyarakat menjadi faktor penting untuk percepatan beralih pada gaya hidup teknologi inverter yang lebih baik dalam menghemat listrik,” ujar Pramu
Baskoro. Dengan reputasi panjang perusahaan yang dibangun di Indonesia,” Tak hanya menyediakan produk, namun memberi informasi yang bertanggungjawab pada publik terkait tiap klaim dalam produk menjadi upaya kami dalam mendukung pemerintah dalam menggerakkan gaya hidup hemat energi,” ujarnya. (ZP/05)