Perempuan Muda Jepara Bawa Warung Keluarga Masuk Era Digital

Jepara – Ketika banyak orang beranggapan bahwa membangun usaha harus menunggu waktu yang tepat, modal besar, atau latar belakang tertentu, Kak Virda justru membuktikan sebaliknya.
Di usia 23 tahun, sambil bekerja penuh waktu sebagai staf keuangan di Yayasan Darul Hikmah Jepara, ia mampu meneruskan toko kelontong keluarga sekaligus membangunnya menjadi usaha yang lebih modern dan bermanfaat bagi lingkungan sekitarnya.
Perjalanannya menunjukkan bahwa setiap orang memiliki kesempatan yang sama untuk menjadi pengusaha: tanpa memandang umur, pendidikan, maupun kesibukan sehari-hari.
Virda tumbuh dalam kultur disiplin Pondok Pesantren Darul Falah Besongo Semarang, yang membentuk ketangguhan mental dan manajemen waktu yang kini menjadi kekuatan utamanya. Setelah lulus dari UIN Walisongo Semarang, ia memilih tetap dekat dengan keluarga. Setiap selesai bekerja pukul 1 siang, ia langsung mengelola toko kelontong milik orang tuanya, keputusan yang bagi sebagian orang mungkin terlihat sederhana, namun bagi Virda, inilah langkah pertama membangun masa depan yang ia rancang sendiri.
Baginya, menjadi pengusaha bukan karena punya banyak waktu luang, tetapi tentang keberanian mencoba hal baru dan kepercayaan diri bahwa setiap langkah kecil adalah peluang yang menjanjikan. Keyakinan itulah yang membawanya bergabung sebagai Mitra Bukalapak, yang membuka pintu bagi toko keluarganya untuk naik kelas: dapat menyediakan layanan pembayaran tagihan, menjual produk digital, hingga melayani transaksi keuangan yang sebelumnya tidak pernah ia bayangkan bisa dilakukan di warung tradisional.
Kini, toko kecil itu berubah menjadi pusat layanan masyarakat. Warga datang bukan hanya untuk membeli kebutuhan pokok, tetapi juga untuk mengurus berbagai layanan digital yang memudahkan kehidupan mereka.
“Sebagai perempuan, saya ingin tetap mandiri dan membantu keluarga. Usaha ini bukan hanya tentang cuan, tapi tentang memberi manfaat,” ujarnya.
Keberanian, konsistensi, dan disiplin Virda berbuah manis ketika ia meraih Juara 3 PUJAAN Vol. 4, program pemberdayaan perempuan dari Bukalapak. Hadiah modal usaha Rp10 juta yang ia terima akan ia gunakan untuk modernisasi toko: mulai dari pencatatan digital, penerapan barcode, hingga penataan stok dan pembukuan yang lebih profesional.
“Dalam perjalanan ini, saya belajar bahwa perubahan besar datang dari langkah kecil yang dilakukan terus-menerus. Pencatatan digital membantu saya menjaga usaha tetap sehat,” ungkapnya.
Kisah Virda menegaskan bahwa kesempatan menjadi pengusaha bukan hanya milik mereka yang sudah mapan, berusia lebih matang, atau memiliki latar belakang bisnis tertentu. Peluang itu terbuka bagi siapa saja yang mau berusaha, mau belajar, dan berani percaya pada prosesnya sendiri. Dengan dukungan platform seperti Mitra Bukalapak, usaha kecil pun bisa tumbuh lebih modern, lebih teratur, dan lebih relevan dengan kebutuhan zaman.
Melalui perjalanan ini, Virda membuktikan satu hal: dengan usaha, keyakinan, dan disiplin, setiap orang memiliki peluang menjanjikan untuk membangun karier dan masa depan yang lebih cerah.***
