Warga Aktif Berpartisipasi, Program TMMD Selesai Lebih Cepat
Semarang – Peran serta masyarakat dalam program TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Reguler Ke-107 di Kelurahan Rowosari Tembalang Semarang membuat seluruh program berjalan lebih cepat dari jadwal.
Hal itu terlihat saat Dandim 0733 BS Semarang, Kol Kav Zubaedi SSos MM bersama Tim Kodam IV Diponegoro meninjau pekerjaan TMMD (TNI Manunggal Membangun Desa) Reguler Ke-107 di Kelurahan Rowosari Tembalang Semarang, Senin (6/4).
Dari peninjauan tersebut, pekerjaan beberapa proyek sasaran, antara lain renovasi Rumah Tak Layah Huni (RTLH), betonisasi jalan tembus, pavingisasi dan pembangunan talud serta saluran air sudah hampir rampung.
Pada peninjauan tim dari Inspektorat Kodam (Itdam) IV Diponegoro, Kolonel Inf Supriyanto dan Letkol Inf Idang Ismail mengecek dari administrasi hingga hasil pekerjaan lapangan. Dalam peninjauan tak ditemukan kendala dan semuanya berjalan lancar.
Bahkan Letkol Inf Idang Ismail mengecek langsung hasil pekerjaan pembangunan talud dan saluran yang berfungsi untuk mengatasi banjir.
Di tempat lain, Idang Ismail selaku Perwira Pengawas dari Itdam IV Diponegoro juga mengecek hasil betonisasi jalan dan pavingisasi. Tim juga didampingi Lurah Rowosari, Surata SPd.
Menurut Dandim 0733/BS Semarang Kol Kav Zubaedi SSos MM , kecepatan pembangunan beberapa sarana dan prasarana yang menjadi sasaran TMMD ini karena tingginya partisipasi masyarakat dalam membantu.
“Kami angkat topi untuk masyarakat Rowosari. Partisipasinya dalam membantu kami cukup tinggi. Padahal kami sudah wanti-wanti agar tidak terlalu memaksakan diri untuk banyak beraktifitas untuk membatasi penyebaran COVID-19, namun mereka tetap saja antusias,” katanya.
Dandim meyakini, seluruh proses pembangunan akan selesai sebelum penutupan pada Selasa (14/4) mendatang.
Kusnadi, Ketua RT 03 RW 08 Rowosari menyampaikan antusiasme warga Rowosari cukup tinggi karena adanya kesadaran untuk membangun dan memajukan wilayah kampungnya.
Dia mengaku, Rowosari merupakan wilayah yang terpinggirkan. Berada di daerah pinggiran berbatasan dengan wilayah Kabupaten Demak dan Kabupaten Semarang.
Selain itu juga banyak persepsi bila Rowosari merupakan wilayah yang sepi, apalagi kalau malam hari tidak akan ada masyarakat yang berani melintasi Rowosari.
“Karena itulah, warga bersemangat untuk membangun kampungnya dan menjadi seperti sekarang ini,” ujarnya.
Masih tetap #bersamamelawanviruscorona cukup #dirumahaja dan utk mengusir kejenuhan yang anda rasakan. silahkan bisa lsg join dan cukup bermain game kartu yang ada di situsjadul.com serta bisa pilih/ambil bonusnya guys.