1.500 Bibit Mangrove Ditanam di Desa Bedono
SEMARANG- Tim Petangguh KNPI Peduli Jateng bersama Komunitas Omah Harapan Demak (KOHD), Ikatan Mahasiswa Demak (Imade), Forum Demak Hijau, Laskar Sedekah Amanah, serta komunitas peduli lingkungan lainnya berkolaborasi mengadakan penanaman 1.500 pohon mangrove di sepanjang sungai Desa Bedono, Demak, Minggu (24/12).
Founder KOHD, Haryanto mengatakan, aksi tanam mangrove seperti ini sebenarnya rutin dilakukan tiap bulan oleh KOHD. Sebab, tanaman mangrove dapat menjadi sabuk hijau pengaman untuk keseimbangan ekologi. Karena itu, semakin luas habitat mangrove maka semakin sedikit kemungkinan terdampak abrasi.
“Kami bekerjasama dengan relawan dan warga setempat agar tingkat kepekaan dan kepedulian warga meningkat. Ketika ikut menanam, mereka juga akan menjaga dan merawat sampai pertumbuhan mangrove sempurna,” ujarnya.
Haryanto yang juga Wakil Ketua KNPI Peduli Jateng itu menambahkan, penanaman mangrove di Desa Bedono sangat penting mengingat wilayah tersebut sangat rentan terkena bencana.
“15 tahun ini, Bedono merupakan desa yang terkena banjir dan rob cukup parah. Yang bisa kita lakukan adalah menanam (mangrove) agar tidak semakin parah. Kalau kita tidak bergerak, siapa lagi,” terangnya.
Selain melakukan penanaman mangrove untuk mengantisipasi meluasnya wilayah terdampak abrasi, pemerintah setempat juga memanfaatkan kawasan yang tenggelam sebagai objek wisata. Pada 10 Juli 2018 lalu, tempat tersebut diresmikan sebagai kampung wisata.
Ny. Kades Bedono, Faidah Agus Salim menuturkan, ada berbagai wisata yang saat ini mulai dikembangkan yakni wisata Kampung Tenggelam, Rumah Makan Apung, dan Trek Mangrove. Padahal sebelumnya hanya wisata religi berupa makam seorang ulama Syekh Abdullah Mudzakir yang berada di tengah laut.
Faidah menambahkan, pengunjung di destinasi wisata Desa Bedono ini terus mengalami peningkatan tiap harinya. “Kunjungan perhari di desa ini kira-kira ya seratusan. Itu di hari biasa. Kalau hari libur mencapai seribuan,” ujar Ketua Tim Penggerak PPK Desa Bedono tersebut.
Atas nama Komunitas Omah Harapan Demak, Haryanto bersyukur musibah di Desa Bedono bisa dikembangkan menjadi destinasi wisata. Katanya, aksi tanam mangrove yang digarap bersama lintas komunitas itu, harapannya juga sekaligus memperkenalkan desa wisata ini, sebab yang mengikuti aksi juga banyak.
“Juga jadi salah satu upaya untuk memperkenalkan bahwa ada wisata tenggelam, makam di tengah laut,” tandasnya. (ZP/07)