Bermodal Rp 10 Juta, Kini Ali Imron Bisa Raup Untung Rp 70 Juta per Bulan dari Jualan Tas
RANGKAIAN tas kulit barjajar rapi di salah sudut Java Mall Semarang lantai satu, Senin (9/4) siang itu. Tidak hanya tas, beraneka produk dari kulit seperti dompet, gantungan kunci, sepatu dan sabuk juga menambah lengkapnya koleksi Ali Imran.
Pria paruh baya yang dikaruniai tiga anak itu, telah menjual beragam produk kulit tersebut sejak tahun 2006. Semula dari satu, dua tas, hingga puluhan produk dijualnya setiap bulan.
Ketika ditemui Zonapasar.com, Riski Risdiana (26), salah satu putra yang membantu ayahnya berjualan menceritakan, perjalanan yang dialami tidaklah mudah. Bahkan ia mengaku ayahnya sempat berhenti akibat rumah yang ditempati di Tanggulangin terkena jobolan lumpur lapindo, Sidoarjo, Jawa Timur.
Akibat bencana beberapa tahun silam itu, semua produknya tidak bisa lagi dijual karena rusak terkena luapan lumpur. Ia pun melihat ayahnya sempat bingung dan memilih berhenti karena sudah tidak punya modal dan barang dagangan.
Riski mengatakan, setelah masa-masa sulit itulah, ayahnya mulai hangkit dengan berbekal modal Rp 10 juta dari patungan keluarga. Ayahnya pun memulai kembali berdagang aneka tas di sekitar rumah dan mengikuti ragam pameran untuk mengenalkan produknya.
Alhasil, hingga kini dari modal Rp 10 juta tersebut bisa terbalaskan dengan keuntungan hingga Rp 70 juta tiap bulannya.
“Waktu jebolnya lapindo, semua vakum. Sekarang sudah bangkit lagi dengan modal Rp 10 juta untuk bikin tas. Kalau sekarang pas weekend bisa terjual 10 produk, bisa 10 juta sehari dan kalau sebulan bisa dapat Rp 70 juta,” kata Rizki, Senin (9/4).
Riski mengungkapkan, saat ini produknya telah mulai banyak diminati. Mulai dari para ibu-ibu hingga bapak-bapak yang suka akan produk dari kulit.
“Rata-rata semua kaum, tapi ya anak muda ada. Tapi kebanyakan ibu-ibu sama bapak-bapak,” ucapnya.
Dijelaskan, produk yang ia jual sangat terjangkau dan dijamin kulit asli. Harga yang ia jual mulai dari tas wanita dengan harga Rp 850 ribu dan tas laki-laki mulai Rp 500-600 ribu.
Ia pun mengungkapkan, untuk memulai sebuah usaha pasti akan ditemui kesulitan. Meski demikian, Riski mengatakan setiap pemula harus tetap optimis akan kesuksesannya.
“Intinya percaya diri, usaha terus, jalanin terus,” ujarnya.
Sementara saat ini, beragam produknya telah ikut ke berbagai pameran. Hingga terjauh ia pernah diajak ke Papua dan Timur Timur. (ZP/05)